RSUD R. Syamsudin, SH Bareng Smile Train dan PERAPI Gelar Operasi Gratis Bagi Penyandang Bibir Sumbing


Mitra news Sukabumi  – RSUD R. Syamsudin, SH bekerja sama dengan Smile Train Indonesia dan Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) menggelar operasi gratis bagi penyandang bibir sumbing dan sumbing langit-langit. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan, khususnya anak-anak di Kota dan Kabupaten Sukabumi.


Operasi digelar di Gedung Central Diagnostik RSUD Syamsudin, SH pada Jumat (8/8/2025) hingga Minggu (10/8/2025). Direktur RSUD Syamsudin, SH, dr. Yanyan, menjelaskan kepada awak media bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 serta HUT RSUD Syamsudin, SH yang ke-105.

 

“Ini adalah bentuk nyata kehadiran RSUD untuk masyarakat, tidak hanya melayani pasien reguler, tetapi juga memberikan manfaat lebih luas melalui aksi sosial,” ungkapnya


Inisiatif operasi ini berawal dari gagasan dr. Arianto dan dr. Ratna yang melakukan pemeriksaan serta skrining awal kepada calon pasien anak-anak. Dari total 26 anak yang diseleksi, sebanyak 16 anak dinyatakan lolos skrining dan berhak mengikuti operasi. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Kota dan Kabupaten Sukabumi.

 

Dr. Yanyan berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan rumah sakit, sebagai bagian dari pelayanan sosial tanpa pungutan biaya, serta bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam membantu masyarakat.


Salah seorang ibu pasien, Rini, warga Cisaat Kabupaten Sukabumi, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini.

 

“Saya sangat bahagia dan berterima kasih kepada RSUD Syamsudin, SH atas bantuannya,” ucapnya haru.

 

Sementara itu, perwakilan PERAPI, dr. Arianto, menjelaskan bahwa usia ideal untuk operasi bibir sumbing adalah di bawah dua tahun.


 “Di usia itu, anak masih memiliki peluang besar untuk bisa berbicara secara normal setelah pemulihan,” jelasnya.

 

Ia menambahkan, proses operasi bibir sumbing bisa dilakukan lebih dari satu kali, tergantung kondisi anak. Ia juga memberi pesan kepada para orang tua agar tidak menyimpan dokumentasi anak saat masih memiliki kelainan tersebut, demi menjaga mental dan rasa percaya diri sang anak di masa depan.

 

 

“Operasi ini bukan hanya soal fisik, tapi juga mengembalikan semangat dan harapan anak untuk tumbuh normal tanpa beban psikologis,” tandasnya

 

Peliput : Sun 

Lebih baru Lebih lama